Jumat, 03 November 2017

PROGRAM LITERASI SDN NGADIREJO 2


PROGRAM
 KEGIATAN  LITERASI
SDN NGADIREJO 2
Tahun 2017












Jalan Setono No.149
Ngadirejo,Kecamatan Kota



                                          


PROGRAM
 KEGIATAN  LITERASI
SDN NGADIREJO 2 KEDIRI
Tahun 2017








BAB 1
PENDAHULUAN



A.    LATAR BELAKANG
Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup. Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca (Glenn Doman). Dengan kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, maka tingkat keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan di masyarakat akan membuka peluang kesuksesan hidup yang lebih baik
Rendahnya reading literacy bangsa kita menyebabkan Sumber Daya Manusia kita tidak kompetitif karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai akibat lemahnya minat dan kemampuan membaca dan menulis. Membaca dan menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa. Jumlah perpustakaan dan buku buku jauh dari mencukupi kebutuhan tuntutan membaca sebagai basis pendidikan permasalahan budaya membaca belum dianggap sebagai critical problem, sementara banyak masalah lain yang dianggap lebih mendesak.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri nomor 23 tahun 2013 meluncurkan sebuah gerakan literasi sekolah untuk menumbuhkan sikap budi pekerti luhur kepada anak-anak melalui bahasa. Sederhananya, setiap anak di sekolah dasar  diwajibkan membaca buku-buku bacaan cerita lokal dan cerita rakyat yang memiliki kearifan lokal dalam materi bacaannya sebelum pelajaran kelas dimulai.
Secara luas, literasi yang dimaksud disini lebih dari sekedar membaca dan menulis. Ia juga mencangkup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya.. (UNESCO, 2003)
Penanaman nilai-nilai budi pekerti luhur ini penting dilakukan sejak dini sebab proses pendidikan sejatinya bukan hanya untuk mencetak manusia yang cerdas secara intelektual, tapi juga cerdas emosional dan spiritual. Harus diakui, salah satu kekeliruan besar dalam sistem pendidikan kita adalah sangat mengedepankan kecerdasan intelektual, namun mengenyampingkan pelajaran yang mengandung nilai-nilai moral. Tak heran jika saat ini banyak orang pintar, berpendidikan tinggi, tapi tak tahu sopan-santun, tak punya sikap tenggang rasa, tak punya empati, dan semacamnya. Padahal dari buku-buku cerita rakyat misalnya, banyak digambarkan ucap dan laku nenek moyang kita yang begitu luhur.
Anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar merupakan usia emas sehingga  penting menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur kepada mereka. Gerakan literasi adalah salah satu cara untuk menanamkan budi pekerti luhur tersebut. Guru memiliki peran penting dalam merangsang siswa untuk belajar, sehingga dalam melaksanakan pembelajaran, guru harus menggunakan pendekatan yang komprehensif serta progresif agar bisa memotivasi rasa ingin tahu siswa dan memicu mereka untuk berpikir kritis. Hal ini akan berhasil jika guru mampu mengembangkan pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan literasi dan potensi siswa seutuhnya. Dalam pengembangan pembelajaran, guru juga harus mampu memilih dan memanfaatkan bahan ajar, seperti mendorong siswa untuk membaca buku-buku yang berkualitas, karena membaca sejalan dengan proses berpikir kritis yang memungkinkan siswa untuk kreatif dan berdaya cipta.
Gerakan literasi akan berhasil jika berjalan secara holistik. Selain guru di sekolah,  orang tua, perpustakaan, pemerintah, dan pihak swasta pun harus bersama-sama mendukung mewujudkan gerakan literasi


B.  Konsep  Dasar Literasi
a.  Literasi Dasar
    Mengembangkan kegiatan membaca, menulis, dan berhitung.
b.  Literasi Perpustakaan
    Menggalakkan kegiatan literasi dengan menggunakan referensi yang ada di perpustakaan.
c.   Literasi Tekhnologi
    Menggunakan kemajuan tekhnologi untuk memudahkan kegiatan literasi.
d.  Literasi Media
    Menggunakan media sebagai media kampanye literasi. Media terbagi menjadi media online seperti facebook dan twitter. Sementara media cetak bisa dilakukan dengan bekerjasama dengan koran agar menyediakan kolom khusus untuk bagi karya anak, seperti puisi, karangan bebas, cerita bergambar, dsb.
e.  Literasi Visual
    Kemampuan untuk mengapresiasi design grafis dan teks visual
C. VISI DAN MISI
Visi Literasi
Menciptakan Generasi yang cerdas dan kreatif
Misi tim Literasi

1.      Tertciptanya kreativitas  siswa – siswi dalam mengembangankan minat baca
2.      Terciptanya mentalitas  yang disiplin, taat dan patuh pada peraturan yang ada
3.      Terciptanya sikap siswa  yang sopan, ceria dan gembira dalam penampilan
4.      Terwujudnya siswa yang paham Literasi yang solid, unggul dan memperoleh prestasi yang gemilang.




D.    Tujuan
  1. Memberikan inspirasi kepada guru dan siswa untuk memanfaatkan beragam sumber belajar, termasuk buku-teks-pelajaran dan buku-nonteks-pelajaran dalam pembelajaran.
  2. Memandu guru dan peserta didik pemanfaatan strategi literasi dalam pembelajaran guna mengembangkan karakter serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap teks,kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan kecakapan komunikasi siswa.
  3. Menyediakan buku bacaan bagi siswa, setiap kelas di dorong untuk memiliki sudut baca (reading corner), melalui kerjasama dengan komite sekolah dan wali murid;
























BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
  1.   PELAKSANAAN
    Tekhnis Konsep Literasi (Harian, Mingguan, Bulanan, Per Semester/enam bulanan) Sekolah :
  Harian
1.      Membaca buku-buku teks pelajaran maupun non teks pelajaran,selama 15  menit sebelum pelajaran  dimulai di kelas masing-masing.
2.     Menyediakan Pojok Literasi di Perpustakaan, taman, atau lokasi manapun yang nyaman di lingkungan sekolah.
3.     Menjadwalkan kegiatan literasi (membaca, menulis, mendongeng, bermain drama, menggambar,  kerajinan tangan, dst) bagi setiap kelas di Pojok Literasi.
4.     Membuat Majalah Dinding di perpus sekolah sebagai media apresiasi karya anak
5.     Mengaitkan setiap mata pelajaran dengan buku-buku yang mengandung nilai-nilai budi pekerti  luhur
6.     Mengarahkan hukuman siswa (yang bolos, tawuran, tdk mengerjakan tugas, dll) dengan menyumbang buku anak untuk sekolah

  Mingguan
1)      Mengadakan quis atau perlombaan kegiatan literasi (lomba membaca, mendongeng, berpuisi, drama cerita rakyat, menari, dst) yang menyenangkan
2)     Meminta dan memotivasi  anak untuk berkunjung ke Perpustakaan Taman yang merupakan kegiatan mingguan Perpustakaan
3)     Mendorong dan mendampingi anak untuk membuat karya (mengarang, pusi, gambar, dll) untuk dimuat di media massa
4)     Melakukan Evaluasi dan Observasi terhadap pelaksanaan kegiatan literasi di akhir pecan

  Bulanan
1.      Mengadakan kegiatan kunjungan ke pusat-pusat Literasi (toko buku, museum).
2.         Mengadakan festival literasi keluarga (misal: lomba membaca atau bermain drama antara orang tua dan anak)
  Persemester/Enam Bulan       
1)      Memberi reward kepada siswa yang mendapatkan nilai terbaik dalam bidang literasi (reading award dan writing award)
2)         Mendorong orang tua siswa untuk menjadi penyumbang buku anak di akhir semester

  1. .Program Kerja Insidental
Program kerja insidental adalah program kerja yang tidak terencana dalam penyusunan program kerja. Program kerja insidental berhubungan dengan undangan penampilan ataupun undangan festival yang waktunya tidak dapat ditentukan.

  1.      Struktur

1.       
Pengarah
:
Kepala SDN NGADIREJO 2
( SURONO,S.Pd)
2.       
Penanggung Jawab
:
 Sudjiati,S.Pd.SD





3.       
Koordinator
:
Ary Nurcahyanti,S.Pd
4.       
Sekretaris
:
Titik Riyani,S.Pd
5.       
Anggota
:
Anggun Sartika,S.Pd.SD
6.       
Anggota
:
Umi Kalsum,S.Pd.SD
7.       
Anggota
:
Eni Nartuti,S.Ag
8.       
Anggota
:
Oktavia,S.Pd
9.       
Anggota
:
Priyono,S.Pd.SD
10.   
Anggota
:
Dwi Prasetia,S.Pd
11.   
Anggota
:
Ina Sriani,S.Pd












BAB III
P E N U T U P

Guru perlu memahami bahwa upaya pengembangan literasi tidak berhenti ketika anak dapat membaca dengan lancar dan memiliki minat baca yang baik sebagai hasil dari pembiasaan budaya literasi. Pengembangan literasi perlu terjadi pada pembelajaran di semua mata pelajaran melalui upaya untuk mengembangkan karakter serta meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Para guru perlu mengoptimalkan strategi literasi dalam pembelajarannya.Pengembangan kemampuan literasi di sekolah akan membantu meningkatkan kemampuan belajar siswa. Penggunaan teks dan/atau bahan ajar yang bervariasi, disertai dengan perencanaan yang baik dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa.
Demikian Program Literasi dibuat.Atas pengarahan dan persetujuan dari Kepala SDN NGADIREJO 2 Kediri dan pihak yang berwenang sangatlah diharapkan demi kemajuan SDN NGADIREJO 2 Kediri. Atas perhatiannya disampaikan terimakasih.

Mengetahui :
Kepala SDN NGADIREJO 2


SURONO,S.Pd.

Kediri,..... 2017
Koordinator Literasi,


ARY NURCAHYANT,S.Pd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar