Jumat, 03 November 2017

HAKIKAT dan PEMEROLEHAN BAHASA

A.    HAKIKAT BAHASA
Bahasa adalah ujaran atau bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang mengandung makna.Contoh: [hotel],[makan],[tidur] termasuk bunyi bahasa karena mempunyai makna.Berbeda dengan [abnd],[dghk] ,bukan bunyi bahasa karena tidak mempunyai makna.
Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki sifat :
a.       Sistematik yaitu memiliki pola dan kaidah yang harus ditaati
b.      Mana suka yaitu unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar
c.       Ujaran yaitu bunyi bahasa
d.      Manusiawi yaitu bahasa akan tetap berfungsi selama manusia memanfaatkannya
e.       Komunikatif yaitu bahasa bisa sebagai alat penghubung antar anggota masyarakat

B.     HAKIKAT PEMEROLEHAN BAHASA
Pemerolehan bahasa adalah proses dimana anak mulai mengenal komunikasi dengan lingkungannya secara verbal.
Keterampilan dalam pemerolehan bahasa menghasilkan tuturan secara spontan dan kemampuan memahami ucapan orang lain.
Karakteristik pemerolehan bahasa menurut Tarigan:
a.       Berlangsung dalam situasi informal
b.      Pemilikan bahasa tidak melalui pendidikan formal
c.       Dialami langsung oleh anak
Kemampuan anak dalam berbahasa mengalami perkembangan dengan bertambahnya usia.Mulai dari bayi yang hanya bisa menangis,umur satu tahun sampai prasekolah sudah bisa bisa mengucapkan kata hingga merangkai kalimat.



C.    HAKIKAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Pembelajaran bahasa Indonesia mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 tahun 2015,bahwa pedoman umum bahasa Indonesia menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia(EBI).
Contohnya:
1.       Penggunaan huruf kapital
a.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat
b.      Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung
c.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,suku bangsa,dan bahasa.
2.      Penyusunan huruf miring yang benar dalam kalimat
a.       Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku,majalah,dan daftar pustaka
b.      Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau asing.
c.       Huruf miring dipakai untuk menegaskan huruf ,bagian kata,kata,atau kelompok kata.
3.      Penerapan penggunaan tanda baca yang benar(koma,titik dua,dan tanda seru)
a.       Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat.
b.      Tanda koma dipakai sebelum dan sesudah kata seru.
c.       Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti perincian.
d.      Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.

e.       Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,ketidakpercayaan,atau emosi yang kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar