Jumat, 03 November 2017

APRESIASI SASTRA INDONESIA

APRESIASI  SASTRA

A.    PENGERTIAN SASTRA
Sastra adaalah suatu bentuk dan hasil karya seni kreatif baik secara lisan maupun tulisaan yang dikaarang menggunakan kata-kata yang indah dan gaya bahasa serta gaya cerita yang menarik.

B.     TUJUAN SASTRA
Tujuan belajar sastra adalah untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan kematangan emosional-sosial,memanfaatkan sastra untuk memperluas wawasan dan budi pekerti,menghargai  sastra indonesia sebagai warisan budaya bangsa.

C.    MANFAAT SASTRA
Sastra mempunyai manfaat yaitu: agar siswa menjadi termotivasi,memberikan akses latar belakang budaya dan pemerolehan bahasa,menambah pengetahuan siswa tentang sastra.

D.    JENIS-JENS SASTRA
Menganalisis Jenis-jenis Sastra Indonesia
Jenis-jenis sastra antara lain:
1.      Prosa
Prosa adalah suatu karya sastra yang berbentukk karangan bebas yang tidaak terikat atutan tertentu.
Prosa terbagi menjadi dua,yaitu prosa lama dan prosa baru.
a.       Prosa Lama
Prosa lama artinya karya sastra yang belum memdapatkan pengaruh dari kebudayaan luar.
Jenis-jenis prosa lama:
1.      Dongeng
Cerita khayalan yang tidak pernah terjadi dan diceritakan secara turun temurun.
Jenis dongeng berdasarkan isinya,yaitu:
a.     Mite adalah cerita tentang para dewa dan roh halus.
b.     Legenda adalah cerita tentang asal-usul suatu tempat.
c.     Fabel adalah cerita yang tokohnya binatang.
d.    Cerita jenaka adalah cerita yang menceritakan kejadian lucu
e.    Parabel adalah cerita yang mengandung nilai-nilai pendidikan,ajaran agama dan moral.
f.      Sage adalah dongeng yang mengandung unsur sejarah.
2.      Ceita sejarah
Cerita sejarah adalah cerita yang bersikan tentang sejarah dan dibumbui dengan hal yang di luar nalar.
3.      Cerita pelipur
Cerita pelipur lara adalah cerita untuk menghibur tamu berupa kisah-kisah Raja,Putri Raja yang Cantik.
4.      Cerita berbingkai
Cerita-cerita berbingkai adalah cerita dimana tokoh utama atau pendamping juga menceritakan kisah lain sehingga menimbulkan cerita lain.
5.      Epos
Epos adalah cerita yang menceritakan tentang kehidupan pahlawan.
6.      Kitab
Kitab adalah cerita yang berisi peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan manusia.
7.      Hikayat
Hikayat adalah cerita sejarah yang menceritakan tentang kesaktian dan kekuatan gaib para tokohnya.

b.      Prosa Baru
Prosa baru adalah karya sastra yang sudah dipengaruhi kebudayaan barat,bersifat dinamis,rakyat sentris,realistis dan selalu mencantumkan nama penciptanya.
Jenis-jenis prosa baru,yaitu:
1.      Roman adalah prosa baru yang menceritakan kehidupan tokoh-tokohnya dengan segala dukanya,mulai dari masa kecil sampai dewasa.
2.      Novel adalah prosa baru yang menceritakan sebagian kehidupan tokohnya yang paling terpenting,menarik,dan mengandung konflik.
3.      Cerpen adalah cerita pendek yang menceritakan kehidupan tokohnya yang paling menarik.
4.      Riwayat adalah prosa yang menceritakan tentang pengalaman hidup seseorang dari kecil sampai dewasa bahkan sampai meninggal.
5.      Kritik adalah karya yang berisi penilaian tentang baik buruknya suatu karya.
6.      Resensi adalah karya yang berisi tentang ulasan suatu karya agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek.
7.      Esai adalah ulasan terhadap suatu karya secara sekilas berdasarkan pengalaman pribadi pengarang.
8.      Kisah perjalanan adalah kisah cerita yang dialami seseorang selama dalam perjalanan.

2.      Puisi
Puisi adalah karya sastra yang terikat oleh aturan tertentu,seperti: irama,sajak dan bahasanya menggunakan bahasa kiasan.
Puisi terdiri dari dua jenis,yaitu puisi lama dan puisi modern
a.     Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang tidak diketahui pengarangnya dan masih terikat oleh sajak,rima,bait,dan diksi.
Jenis-jenis puisi lama
1.    Mantera adalah puisi yang berisi ucapan-ucapan yang mengandung kekuatan gaib.
2.    Pantun adalah puisi lama yang setiap baitnya terdiridari 4 baris dan baris1,2 berisi sampiran ,baris 3,4 adalah isi.
3.    Seloka adalah pantun berkait,yang berisikan pepatah/perumpamaan.
4.    Talibun adalah pantun yang tiap baitnya terdiri dari 6,8,atau 10 baris(genap).
5.    Karmina adalah pantun kilat yang terdiri dari 2 baris,baris 1 sampiran dan baris 2 isi.
6.    Gurindam adalah puisi lama yang terdiri dari 2 kalimat yang saling terkait.
7.    Syair adalah puisi lama yang satu baitnya terdiri dari 4 baris dan bersajak a-a-a-a.

b.    Puisi Modern
Puisi modern adalah puisi yang tidak terikat aturan seperti puisi lama,bentuknya lebih bebas(baik dalam jumlahbaris, suku kata,pola sajak ).
Jenis-jenis puisi modern antara lain:
a.    Balada adalah puisi yang menceritakan tentang kisah sebuah karangan    pribadi,terdiri dari tiga bait dan tiap baitnya terdiri dari delapan baris.
b.   Himne adalah puisi yang isinya doa dan pujian untuk Tuhan.
c.    Ode adalah puisi yang isinya sanjungan kepada tokoh pahlawan.
d.   Elegi adalah puisi yang isinya cerita sedih.
e.    Epigram adalah puisi yang isinya slogan,semboyan pembangkit perjuangan dan semangat hidup.
f.     Satire adalah puisi yang isinya kisah atau cerita sosial,ketidakadilan,yang ada dikehidupan bermasyarakat.
g.   Romance adalah puisi yang isinya tentang curahan cinta.
Menentukan Tema Puisi
Tema puisi dapat dicari dengan mencari hubungan kata-kata yang semakna yang ada di dalamnya dan merumuskan keseluruhan larik puisi.
Melengkapi Puisi yang Rumpang
Puisi rumpang adalah bagian puisi yang hilang atau puisi yang tidak lengkap .
Cara melengkapi puisi rumpang pada puisi lama,kita harus mengetahui ciri-ciri puisi lama.Seperti jumlah baris dalam tiap baitnya,jumlah suku katanya,rimanya harus berpola a-b-a-b,dan baris 1,2 berupa sampiran serta baris 3,4 berupa isi(makna/amanat pantun).
Mengubah Puisi Menjadi Prosa
Parafrase adalah mengubah puisi menjadi karangan bebas tanpa mengurangi arti dari puisi tersebut.
Tujuan parafrase untuk mencari makna puisi yang tersembunyi.
Langkah-langkah membuat parafrase,antara lain:
a.       Baca/dengarkan  puisi berulang-ulang kali sampai mengerti isi puisi tersebut.
b.      Cari makna kata-kata tiap baris pada puisi dengan kalimat sendiri.
c.       Rangkaikan makna setiap baris menjadi sebuah makna utuh ke dalam bentuk cerita.
d.      Mencari amanat dalam puisi.

3.      Drama
Drama adalah suatu karya sastra yang berisikan percakapan antara dua orang atau lebih,yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat dan dipertunjukkan di atas panggung dihadapan orang banyak.
Unsur-unsur yang ada dalam drama,seperti:
a.       Tema
b.      Alur
c.       Penokohan
d.      Latar
e.       Amanat

E.     APRESIASI SASTRA
Apresiasi sastra anak ada dua yaitu:
1.    Apresiasi Sastra Anak Reseptif
Adalah suatu penghargaan,penilaian terhadap suatu karya sastra yang bisa dilakukan dengan cara membaca membaca dan melihat pertunjukan drama.
Pendekatan yang digunakan untuk mengapresiasi sastra secara reseptif,antara lain:
a.       Pendekatan Emotif
b.      Pendekatan Didaktis
c.       Pendekatan Analitis
2.    Apresiasi Sasra Anak Produktif
Adalah suatu cara menghargai dan menilai karya sastra dengan menekankan pada proses penciptaan suatu karya sastra.
Pendekatan yang digunakan dalam mengapresiasi sastra produktif,antara lain:
a.       Pendekatan Parafrastis

b.      Pendekatan Analitis

HAKIKAT dan PEMEROLEHAN BAHASA

A.    HAKIKAT BAHASA
Bahasa adalah ujaran atau bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang mengandung makna.Contoh: [hotel],[makan],[tidur] termasuk bunyi bahasa karena mempunyai makna.Berbeda dengan [abnd],[dghk] ,bukan bunyi bahasa karena tidak mempunyai makna.
Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki sifat :
a.       Sistematik yaitu memiliki pola dan kaidah yang harus ditaati
b.      Mana suka yaitu unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar
c.       Ujaran yaitu bunyi bahasa
d.      Manusiawi yaitu bahasa akan tetap berfungsi selama manusia memanfaatkannya
e.       Komunikatif yaitu bahasa bisa sebagai alat penghubung antar anggota masyarakat

B.     HAKIKAT PEMEROLEHAN BAHASA
Pemerolehan bahasa adalah proses dimana anak mulai mengenal komunikasi dengan lingkungannya secara verbal.
Keterampilan dalam pemerolehan bahasa menghasilkan tuturan secara spontan dan kemampuan memahami ucapan orang lain.
Karakteristik pemerolehan bahasa menurut Tarigan:
a.       Berlangsung dalam situasi informal
b.      Pemilikan bahasa tidak melalui pendidikan formal
c.       Dialami langsung oleh anak
Kemampuan anak dalam berbahasa mengalami perkembangan dengan bertambahnya usia.Mulai dari bayi yang hanya bisa menangis,umur satu tahun sampai prasekolah sudah bisa bisa mengucapkan kata hingga merangkai kalimat.



C.    HAKIKAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Pembelajaran bahasa Indonesia mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 tahun 2015,bahwa pedoman umum bahasa Indonesia menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia(EBI).
Contohnya:
1.       Penggunaan huruf kapital
a.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat
b.      Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung
c.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,suku bangsa,dan bahasa.
2.      Penyusunan huruf miring yang benar dalam kalimat
a.       Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku,majalah,dan daftar pustaka
b.      Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau asing.
c.       Huruf miring dipakai untuk menegaskan huruf ,bagian kata,kata,atau kelompok kata.
3.      Penerapan penggunaan tanda baca yang benar(koma,titik dua,dan tanda seru)
a.       Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat.
b.      Tanda koma dipakai sebelum dan sesudah kata seru.
c.       Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti perincian.
d.      Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.

e.       Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,ketidakpercayaan,atau emosi yang kuat.

PROGRAM LITERASI SDN NGADIREJO 2


PROGRAM
 KEGIATAN  LITERASI
SDN NGADIREJO 2
Tahun 2017












Jalan Setono No.149
Ngadirejo,Kecamatan Kota



                                          


PROGRAM
 KEGIATAN  LITERASI
SDN NGADIREJO 2 KEDIRI
Tahun 2017








BAB 1
PENDAHULUAN



A.    LATAR BELAKANG
Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup. Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca (Glenn Doman). Dengan kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, maka tingkat keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan di masyarakat akan membuka peluang kesuksesan hidup yang lebih baik
Rendahnya reading literacy bangsa kita menyebabkan Sumber Daya Manusia kita tidak kompetitif karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai akibat lemahnya minat dan kemampuan membaca dan menulis. Membaca dan menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa. Jumlah perpustakaan dan buku buku jauh dari mencukupi kebutuhan tuntutan membaca sebagai basis pendidikan permasalahan budaya membaca belum dianggap sebagai critical problem, sementara banyak masalah lain yang dianggap lebih mendesak.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri nomor 23 tahun 2013 meluncurkan sebuah gerakan literasi sekolah untuk menumbuhkan sikap budi pekerti luhur kepada anak-anak melalui bahasa. Sederhananya, setiap anak di sekolah dasar  diwajibkan membaca buku-buku bacaan cerita lokal dan cerita rakyat yang memiliki kearifan lokal dalam materi bacaannya sebelum pelajaran kelas dimulai.
Secara luas, literasi yang dimaksud disini lebih dari sekedar membaca dan menulis. Ia juga mencangkup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya.. (UNESCO, 2003)
Penanaman nilai-nilai budi pekerti luhur ini penting dilakukan sejak dini sebab proses pendidikan sejatinya bukan hanya untuk mencetak manusia yang cerdas secara intelektual, tapi juga cerdas emosional dan spiritual. Harus diakui, salah satu kekeliruan besar dalam sistem pendidikan kita adalah sangat mengedepankan kecerdasan intelektual, namun mengenyampingkan pelajaran yang mengandung nilai-nilai moral. Tak heran jika saat ini banyak orang pintar, berpendidikan tinggi, tapi tak tahu sopan-santun, tak punya sikap tenggang rasa, tak punya empati, dan semacamnya. Padahal dari buku-buku cerita rakyat misalnya, banyak digambarkan ucap dan laku nenek moyang kita yang begitu luhur.
Anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar merupakan usia emas sehingga  penting menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur kepada mereka. Gerakan literasi adalah salah satu cara untuk menanamkan budi pekerti luhur tersebut. Guru memiliki peran penting dalam merangsang siswa untuk belajar, sehingga dalam melaksanakan pembelajaran, guru harus menggunakan pendekatan yang komprehensif serta progresif agar bisa memotivasi rasa ingin tahu siswa dan memicu mereka untuk berpikir kritis. Hal ini akan berhasil jika guru mampu mengembangkan pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan literasi dan potensi siswa seutuhnya. Dalam pengembangan pembelajaran, guru juga harus mampu memilih dan memanfaatkan bahan ajar, seperti mendorong siswa untuk membaca buku-buku yang berkualitas, karena membaca sejalan dengan proses berpikir kritis yang memungkinkan siswa untuk kreatif dan berdaya cipta.
Gerakan literasi akan berhasil jika berjalan secara holistik. Selain guru di sekolah,  orang tua, perpustakaan, pemerintah, dan pihak swasta pun harus bersama-sama mendukung mewujudkan gerakan literasi


B.  Konsep  Dasar Literasi
a.  Literasi Dasar
    Mengembangkan kegiatan membaca, menulis, dan berhitung.
b.  Literasi Perpustakaan
    Menggalakkan kegiatan literasi dengan menggunakan referensi yang ada di perpustakaan.
c.   Literasi Tekhnologi
    Menggunakan kemajuan tekhnologi untuk memudahkan kegiatan literasi.
d.  Literasi Media
    Menggunakan media sebagai media kampanye literasi. Media terbagi menjadi media online seperti facebook dan twitter. Sementara media cetak bisa dilakukan dengan bekerjasama dengan koran agar menyediakan kolom khusus untuk bagi karya anak, seperti puisi, karangan bebas, cerita bergambar, dsb.
e.  Literasi Visual
    Kemampuan untuk mengapresiasi design grafis dan teks visual
C. VISI DAN MISI
Visi Literasi
Menciptakan Generasi yang cerdas dan kreatif
Misi tim Literasi

1.      Tertciptanya kreativitas  siswa – siswi dalam mengembangankan minat baca
2.      Terciptanya mentalitas  yang disiplin, taat dan patuh pada peraturan yang ada
3.      Terciptanya sikap siswa  yang sopan, ceria dan gembira dalam penampilan
4.      Terwujudnya siswa yang paham Literasi yang solid, unggul dan memperoleh prestasi yang gemilang.




D.    Tujuan
  1. Memberikan inspirasi kepada guru dan siswa untuk memanfaatkan beragam sumber belajar, termasuk buku-teks-pelajaran dan buku-nonteks-pelajaran dalam pembelajaran.
  2. Memandu guru dan peserta didik pemanfaatan strategi literasi dalam pembelajaran guna mengembangkan karakter serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap teks,kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan kecakapan komunikasi siswa.
  3. Menyediakan buku bacaan bagi siswa, setiap kelas di dorong untuk memiliki sudut baca (reading corner), melalui kerjasama dengan komite sekolah dan wali murid;
























BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
  1.   PELAKSANAAN
    Tekhnis Konsep Literasi (Harian, Mingguan, Bulanan, Per Semester/enam bulanan) Sekolah :
  Harian
1.      Membaca buku-buku teks pelajaran maupun non teks pelajaran,selama 15  menit sebelum pelajaran  dimulai di kelas masing-masing.
2.     Menyediakan Pojok Literasi di Perpustakaan, taman, atau lokasi manapun yang nyaman di lingkungan sekolah.
3.     Menjadwalkan kegiatan literasi (membaca, menulis, mendongeng, bermain drama, menggambar,  kerajinan tangan, dst) bagi setiap kelas di Pojok Literasi.
4.     Membuat Majalah Dinding di perpus sekolah sebagai media apresiasi karya anak
5.     Mengaitkan setiap mata pelajaran dengan buku-buku yang mengandung nilai-nilai budi pekerti  luhur
6.     Mengarahkan hukuman siswa (yang bolos, tawuran, tdk mengerjakan tugas, dll) dengan menyumbang buku anak untuk sekolah

  Mingguan
1)      Mengadakan quis atau perlombaan kegiatan literasi (lomba membaca, mendongeng, berpuisi, drama cerita rakyat, menari, dst) yang menyenangkan
2)     Meminta dan memotivasi  anak untuk berkunjung ke Perpustakaan Taman yang merupakan kegiatan mingguan Perpustakaan
3)     Mendorong dan mendampingi anak untuk membuat karya (mengarang, pusi, gambar, dll) untuk dimuat di media massa
4)     Melakukan Evaluasi dan Observasi terhadap pelaksanaan kegiatan literasi di akhir pecan

  Bulanan
1.      Mengadakan kegiatan kunjungan ke pusat-pusat Literasi (toko buku, museum).
2.         Mengadakan festival literasi keluarga (misal: lomba membaca atau bermain drama antara orang tua dan anak)
  Persemester/Enam Bulan       
1)      Memberi reward kepada siswa yang mendapatkan nilai terbaik dalam bidang literasi (reading award dan writing award)
2)         Mendorong orang tua siswa untuk menjadi penyumbang buku anak di akhir semester

  1. .Program Kerja Insidental
Program kerja insidental adalah program kerja yang tidak terencana dalam penyusunan program kerja. Program kerja insidental berhubungan dengan undangan penampilan ataupun undangan festival yang waktunya tidak dapat ditentukan.

  1.      Struktur

1.       
Pengarah
:
Kepala SDN NGADIREJO 2
( SURONO,S.Pd)
2.       
Penanggung Jawab
:
 Sudjiati,S.Pd.SD





3.       
Koordinator
:
Ary Nurcahyanti,S.Pd
4.       
Sekretaris
:
Titik Riyani,S.Pd
5.       
Anggota
:
Anggun Sartika,S.Pd.SD
6.       
Anggota
:
Umi Kalsum,S.Pd.SD
7.       
Anggota
:
Eni Nartuti,S.Ag
8.       
Anggota
:
Oktavia,S.Pd
9.       
Anggota
:
Priyono,S.Pd.SD
10.   
Anggota
:
Dwi Prasetia,S.Pd
11.   
Anggota
:
Ina Sriani,S.Pd












BAB III
P E N U T U P

Guru perlu memahami bahwa upaya pengembangan literasi tidak berhenti ketika anak dapat membaca dengan lancar dan memiliki minat baca yang baik sebagai hasil dari pembiasaan budaya literasi. Pengembangan literasi perlu terjadi pada pembelajaran di semua mata pelajaran melalui upaya untuk mengembangkan karakter serta meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Para guru perlu mengoptimalkan strategi literasi dalam pembelajarannya.Pengembangan kemampuan literasi di sekolah akan membantu meningkatkan kemampuan belajar siswa. Penggunaan teks dan/atau bahan ajar yang bervariasi, disertai dengan perencanaan yang baik dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa.
Demikian Program Literasi dibuat.Atas pengarahan dan persetujuan dari Kepala SDN NGADIREJO 2 Kediri dan pihak yang berwenang sangatlah diharapkan demi kemajuan SDN NGADIREJO 2 Kediri. Atas perhatiannya disampaikan terimakasih.

Mengetahui :
Kepala SDN NGADIREJO 2


SURONO,S.Pd.

Kediri,..... 2017
Koordinator Literasi,


ARY NURCAHYANT,S.Pd.