Senin, 01 Mei 2023

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

ARY NURCAHYANTI,S.Pd.SD
CGP ANGKATAN 7
SD NEGERI NGADIREJO 2
KOTA KEDIRI

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?

Kaitan dengan apa yang saya pelajari adalah kita belajar tentang sesuatu itu baik , tetapi alangkah baiknya jika apa yang kita pelajari itu sesuai dengan bakat yang kita miliki sehingga kita mengembangkan potensi dalam diri secara maksimal dan apa yang kita pelajari bisa bermanfaat juga bagi ornag lain.Sebagai seorang pendidik sudah menjadi tanggung jawab kita untuk mengembangkan potensi dalam diri anak sehingga ilmu dan pengalama yang diperoleh anak bisa menjadi bekalnya dimasa depan.

Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Pengambilan keputusan sangat mempengaruhi kondisi sekolah,dengan pengambilan keputusan yang tepat dapat menciptakan kondisi lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman serta memberikan manfaat yang banyak bagi individu dan lingkungan sekitarnya.Berbeda hal jika keputusan yang diambil tidak tepat akan menyebabkan kerugian dan situasi yang negatif. Dalam pengambilan keputusan yang tepat, kita harus mengidentifikasi permasalahan tersebut, mengumpulkan informasi dan fakta-fakta yang relevan, mengevaluasi alternatif keputusan, mempertimbangkan dampak jangka panjang yang ditimbulkan dan mengambil keputusan dengan penuh keyakinan.Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut kita bisa mengambil keputusan yang tepat berdasarkan nilai-nilai moral dan etika yang baik sehingga bisa membangun hubungan dan Kerjasama yang baik dengan semua pihak agar tercipta lingkungan yang positif, nyaman dan kondusif.

Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

Setiap keputusan yag diambil guru sebagai pemimpin pembelajaran akan sangat berpengaruh pada masa depan murid-muridnya.Deangan mengambil keputusan yang tepat,guru bisa menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan berpihak pada murid selain itu juga dapat mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki siswa, sehingga siswa tersebut bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan memiliki kekuatan untuk mengembangkan potensinya untuk menjadi bekal dimasa yang akan datang .Guru adalah pamong , yang diibaratkan seorang petani yang menyemai benih.Benih bisa tumbuh subur jika dirawat dan dijaga dengan baik , demikian juga dengan siswa seorang guru bertanggungjawab untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa  .Sehingga setiap keputusan yang diambil guru akan sangat berpengaruh terhadap masa depan siswa.

 

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Menurut saya , makna kutipan di atas jika dihubungkan dengan modul ini adalah pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin adalah bagian dari Pendidikan yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik dan menguatkan karakter positif yang dimiliki peserta didik.

RANGKUMAN KESIMPULAN PEMBELAJARAN dengan PERRTANYAAN PEMANDU

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Menurut filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan erat dalam pengambilan keputusan  sebagai seorang pemimpin.Dalam Pendidikan sesuai filosofi KHD, bahwa pendidikan adalah sistem among “ ing ngarso sung tuladha (Guru menjadi teladan bagi muridnya ), ing madya mangun karsa ( guru menjalin komunikasi yang baik dengan muridnya ) , tut wuri handayani (guru memberikan motivasi dan dorongan kepada murid untuk mengembangkan sesuai potensi dan bakat yang dimiliki ).

Menurut Pratap Triloka berpendapat bahwa seorang pemimpin harus memiliki visi, misi, dan nilai-nilai yang jelas.Dalam pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai tersebut ,sebagai seorang pemimpin juga harus bisa memberikan contoh ,memotivasi dan mempengaruhi orang lain untuk mengikuti visi dan misi yang dimiliki.

Jadi sebagai seorang pemimpin harus mengetahui karakteristik individu , kebutuhan dan kondisi setempat serta juga harus memiliki visi, misi, dan nilai-nilai yang jelas dalam pengambilan keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan bertanggung jawab .Guru harus memiliki kompetensi dan peran sesuai dengan filosofi Pratap Triloka dan KHD dengan menjadi teladan yang baik , motivator, dan mensuport murid untuk mewujudkan merdeka belajar dan siswa dengan profil pelajar Pancasila .

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri akan menentukan cara pandang kita dalam menghadapi masalah dan  cara penyelesaian  terhadap masalah tersebut.Dalam pengambilan keputusan yang kita pelajarai terdapat 3 prinsip dalam pengambilan keputusan yaitu berpikir berbasis akhir ( ends-bases thinking), berpikir berbasis peraturan ( rule-based thinking) , dan berpikir berbasis peduli ( care-based thinking).

Pengambilan keputusan berdasarkan prinsip-prinsip memang terkait dengan nilai-nilai yang tertanam dalam diri. Seperti guru memiliki rasa kasih sayang dan kepedulian yang tinggi akan cenderung memilih prinsip berpikir berbasis peduli.Sedangkan guru yang memiliki kecenderungan memiliki komitmen dan memegang nilai-nilai kejujuran akan memilih prinsip berpikir bernasis peraturan.Dan guru yang memiliki jiwa sosial tinggi akan cenderung menggunakan prinsip berpikir berbasis akhir.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan “coaching” ( bimbingan ) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita , terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengmbilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi “ coaching” yang telah dibahas sebelumnya?

Dalam materi pengambilan keputusan yang dipelajari  ternyata memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang pernah dipelajari pada modul sebelumnya. Jika pada proses coaching kita membantu agar coachee dapat mengindentifikasi permasalahan yang dihadapi dan menentukan solusi serta membuat keputusannya secara mandiri maka dalam modul 3.1 kita kembali melakukan refleksi dan evaluasi apakah keputusan yang dibuat tersebut dapat dipertanggungjawabkan, sehingga menjadi kesepakatan bersama  atau justru akan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Dalam pembelajaran pengambilan keputusan ini, kita belajar dan memerapkan  berupa 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan yang tentu akan membuat suatu keputusan yang bertanggungjawab ,mengandung nialai kebajikan dan berpihak pada murid.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan sebuah keputusan khususnya masalah dilemma etika ?

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya memang berpengaruh besar pada pengambilan keputusan dalam situasi dilema etika. Dalam situasi dilema etika seringkali melibatkan pertimbangan moral dan nilai-nilai sosial yang kompleks, di mana keputusan yang diambil dapat mempengaruhi banyak orang.

Sebagai guru harus mempunyai dan  memahami 5 KSE ( Kompetensi Sosial Emosional ) dan menerapkannya dalam pengambilan keputusan sehingga pengambilan keputusan yang diambil berbasis nilai-nilai kebajikan dan dapat dipertanggung jawabkan. 

Selain itu, kemampuan guru untuk mengelola emosi mereka sendiri dapat membantu guru agar tetap tenang,rasional dan objektif ketika menghadapi situasi dilema etika serta  untuk mempertimbangkan pilihan-pilihan yang tersedia dengan lebih tenang  dan objektif, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan sesuai dengan nilai-nilai etika yang dapat dipertanggung jawabkan. 

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Seorang pendidik pasti akan menghadapi situasi permasalahan dilema etika ataupun bujukan moral di lingkungan sekolah.Guru memiliki peran penting dalam membentuk nilai moral dan etika, sehingga sangat penting untuk kembali kepada nilai-nilai yang dianut oleh pendidik( seperti: keadilan , integritas, kejujuran,tanggung jawab, dll )  dalam membahas kasus yang focus pada masalah moral atau etika sebagai pedoman untuk memecahkan masalah tersebut.

Dalam kasus moral atau etika ini , guru juga  bisa menggunakan 4 paradigma dilemma etika  , 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan  dalam menguji permasalahan tersebut termasuk dilemma etika atau bujukan moral.

 

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif , kondusif, aman , dan nyaman ?

Pengambilan keputusan sangat mempengaruhi kondisi sekolah,dengan pengambilan keputusan yang tepat dapat menciptakan kondisi lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman serta memberikan manfaat yang banyak bagi individu dan lingkungan sekitarnya.Berbeda hal jika keputusan yang diambil tidak tepat akan menyebabkan kerugian dan situasi yang negatif. Dalam pengambilan keputusan yang tepat, kita harus mengidentifikasi permasalahan tersebut, mengumpulkan informasi dan fakta-fakta yang relevan, mengevaluasi alternatif keputusan, mempertimbangkan dampak jangka panjang yang ditimbulkan dan mengambil keputusan dengan penuh keyakinan.Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut kita bisa mengambil keputusan yang tepat berdasarkan nilai-nilai moral dan etika yang baik sehingga bisa membangun hubungan dan Kerjasama yang baik dengan semua pihak agar tercipta lingkungan yang positif, nyaman dan kondusif.

 

Apakah tantangan -tantangan dilingkungan anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilemma etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan anda ?

Dalam kasus dilemma etika sebagai seorang pemimpin yang juga berperan sebagai pengambil keputusan pasti akan dihadapakan oleh tantangan-tantangan dalam pengambilan keputusan karena menyangkut berbagai pihak. Pasti ada pro dan kontra terhadap keputusan yang diambil, tantangan inilah yang harus dihadapi.Pandangan etika dan moral dapat berbeda -beda antar individu dan budaya yang berbeda sehingga hal tersebut sangat berpengaruh pada sudut pandnag seseorang dalam menilai suatu permasalahan.

 

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Keputusan yang kita ambil sebagai guru dalam kaitannya dengan pembelajaran murid  tentunya sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran yang diterima murid di kelas.Pengambilan keputusan yang kita ambil harus dapat dipertanggungjawabkan , terdapat nilai-nilai kebajikan dan keputusan tersebut harus berpihak pada murid.Agar  tujuan Pendidikan yaitu mewujudkan merdeka belajar dan siswa dengan profil pelajar Pancasila bisa terwujud.Dengan pengambilan keputusan pembelajaran yang tepat kita bisa mengembangkan bakat dan potensi siswa sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya.Salah satu langkah yang saya lakukan adalah penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan KSE untuk menampung semua kebutuhan siswa sesuai dengan potensi dan minat yang dimiliki siswa.

 

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Setiap keputusan yag diambil guru sebagai pemimpin pembelajaran akan sangat berpengaruh pada masa depan murid-muridnya.Deangan mengambil keputusan yang tepat,guru bisa mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki siswa, sehingga siswa tersebut bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan memiliki kekuatan untuk mengembangkan potensinya untuk menjadi bekal dimasa yang akan datang .Guru adalah pamong , yang diibaratkan seorang petani yang menyemai benih.Benih bisa tumbuh subur jika dirawat dan dijaga dengan baik , demikian juga dengan siswa seorang guru bertanggungjawab untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa  .Sehingga setiap keputusan yang diambil guru akan sangat berpengaruh terhadap masa depan siswa.

Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan yang  didapat dari modul ini adalah bahwa pengambilan keputusan oleh pemimpin pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap murid.Sehingga dalam pengambilan keputusan harus memperhatikan paradigma,prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengujian keputusan.Sesuai dengan filosofi pemikiran KHD bahwa nilai-nilai yang tertananam dalam diri seorang pendidik akan mempengaruhi keputusan -keputusan yang diambil sehingga keptusan tersebut bisa berdampak pada penciptaan lingkungan yang kondusif, aman dan nyaman.

Kesimpulan modul ini terkait dengan modul-modul sebelumnya adalah

1.    Pengambilan keputusan oleh pemimpin pembelajaran harus berlandaskan pada filosofi KHD, yakni Pratap Triloka ( Ing ngarsa sung tuladah , ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani).

2.     Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran harus berpihak pada murid.

3. Pengambilan keputusan harus memperhatikan dan  berdasarkan budaya positif dan penggunaan alur BAGJA yang dapat mencipatakan lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman ( well being ).

4. Seorang pendidik harus mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menyusun pembelajaran yang berpihak pada siswa dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan memuat KSE.

5.   Dalam pengambilan keputusan seorang pendidik harus memiliki kesadaran penuh , untuk mewujudkan tujuan Pendidikan yaitu mewujudkan siswa dengan profil pelajar Pancasila.

6.     Penggunaan teknik coaching dalam pengambilan keputusan mempunyai manfaat yang besar dalam pengambilan keputusan yang tepat.

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Dilema etika adalah situasi yang terjadi Ketika seseorang memilih antara dua pilihann benar secara moral tetapi saling bertentangan.Kalau nujukan moral adalah situasi dimana kita dihadapkan dengan pilihan benar atau salah.Konsep dilemma etika dan bujukan moral adalah pengaplikasian dalam pengambilan keputusan sebagai pemimimpin yang berbasis nilai-nilai kebajikan universal.Dibutuhkan identifikasi yang jelas dan mendetail dalam mengenali dilemma etika atau bujukan moral.Dengan menggunakan 4 paradigma pengambilan keputusan ,3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langlah pengujian keputusan kitab isa menggali apakah itu dilemma etika atau bujukan moral.

Hal diluar dugaan yang menurut saya terjadi adalah sebetulnya kita sudah melaksanakan hal-hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari , tetapi belum maksimal dan urut sesuai dengan langkah-langkah tersebut.Terkadang ada langkah-langkah yang terlewatkan.Selain itu ternyata dalam pengambilan keputusan yang kita ambil harus diuji dengan 9 langkah pengujian sehingga bisa menghasilakan keputusan nyang bertanggung jawab dan sesuai dengan nilai-nilai etika dna moral.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini , saya pernah mengambil keputusan dengan situasi dilemma etika .Saya dihadapkan dengan dilema untuk menaikkan anak ke jenjang berikutnya padahal anak tersebut nilainya di bawah KKM , tetapi karena saya merasa kasihan akhirnya saya menaikan anak tersebut.Saya mengambil keputusan tersebut karena tidak mungkin anak tersebut tinggal kelas, mengingat dia selalu masuk kelas dan mengikuti pelajaran setiap hari.Jadi saya mengambil keputusan dengan mengikuti kata hati dan mempertimbangkan dampak dari keputusan yang akan dibuat.Namun setelah mempelajari modul ini saya jadi paham, bahwa dalam emngambil keputusan kita harus menganalisa permasalahan tersebut dan melakukan langkah-langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan.

 

Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dampak positif yang saya peroleh dalam mempelajari modul , terutama dalam pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab.Memang ,nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita sangat berpengaruh terhadap setiap keputusan yang diambil.

Sebelum mempelajari modul ini saya dalam mengambil keputusan hanya mengambil keputusan dengan mengikuti kata hati dan mempertimbangkan dampak dari keputusan yang akan dibuat.

Setelah mempelajari modul ini saya jadi lebih teliti mengidentifikasi setiap permasalahan yang di hadapi, kemudian dalam mengambil keputusan, gunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Topik ini snagat penting untuk dipelajari baik sebagai peimpin maupun individu.Dalam modul ini sudah terdapat langkah-langkah yang kita perlukan dalam pengambilan keputusan, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan etika moral.


TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT



 

 

 


Selasa, 24 Januari 2023

AKSI NYATA BUDAYA POSITIF di SD NEGERI NGADIREJO 2

 

JUDUL  : DISEMINASI BUDAYA POSITIF di SEKOLAH

OLEH    : ARY NURCAHYANTI,S.Pd.SD

CGP ANGKATAN 7

SD NEGERI NGADIREJO 2

KEC. KOTA , KOTA KEDIRI


1.     LATAR BELAKANG

Membuat prakarsa perubahan dengan mengembangkan peserta didik yang berkarakter dengan melakukan pembiasaan positif berupa penerapan disiplin positif di sekolah berdasarkan keyakinan kelas yang telah disepakati dan diyakini untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila .

2.     TUJUAN

 Mewujudkan siswa yang terbiasa menerapkan nilai-nilai kebajikan universal yang telah disepakati dalam keyakinan kelas sehingga bisa tercipta budaya positif.

3.     TOLAK UKUR KEBERHASILAN

·       Adanya kerjasama antar warga sekolah untuk menerapkan dan mewujudkan budaya positif bersama-sama di sekolah.

·       Semua warga sekolah menerapkan dan membiasakan budaya positif di sekolah.

·       Terciptanya disiplin positif di sekolah.

·       Konsistensi pelaksanaan keyakinan kelas oleh warga sekolah.

·       Perubahan perilaku ke arah yang lebih positif.

·       Terciptanya iklim kelas yang nyaman dan menyenangkan

 

4.     LINIMASA TINDAKAN

·       Menyusun rencana tentang keyakinan kelas yang akan di buat.

·       Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat.

·       Mengatur pelaksanaan pembuatan keyakian kelas.

·       Guru menjelaskan kepada siswa mengenai nilai-nilai kebajikan universal yang harus diterapkan untuk mewujudkan disiplin positif.

·       Guru dan siswa bersepakat untuk menentukan nilai-nilai kebajikan yang akan di sepakati di keyakinan kelas.

·       Pelaksanakan disiplin positif oleh semua warga sekolah.

·       Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap praktek keyakinan kelas setiap minggunya dan melakukan tindakan perbaikan.

 

5.     DUKUNGAN yang DIBUTUHKAN

·       Kepala sekolah dan rekan sejawat untuk diajak berkolaborasi bersama-sama mewujudkan budaya positif.

·       Paguyupan dan wali murid ikut bekerjasama untuk melanjutkan budaya positif di rumah sehingga pengimbasan nilai-nilai positif yang diterapkan dalam kelas dapat diimbaskan di lingkungan keluarga.

·       Kelengkapan sarana dan prasarana untuk menunjang terwujudnya budaya positif di sekolah.

·       Guru dan murid berkolaborasi untuk melaksanakan praktik baik.

 

6.     DESKRIPSI AKSI NYATA

Dalam pelaksanaan aksi nyata Budaya Positif di Sekolah ,Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan Kepala sekolah tentang rancangan dan pelaksanaan Budaya Positif di Sekolah.Kegiatan Diseminasi Budaya Positif di Sekolah ,dilaksanakan pada hari selasa tanggal 17 Januari 2023 di SD Negeri Ngadirejo 2 Kota Kediri.

Kegiatan tersebut di hadiri oleh Kepala Sekolah, Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri Ngadirejo 2 serta perwakilan Pendidik dari SD Negeri Ngadirejo 3, SD Negeri Ngadirejo 5 serta SD Negeri Ngronggo 6 Kota Kediri. Diseminasi Budaya Positif ini menyampaikan beberapa materi yaitu : Perubahan Paradigma Belajar, Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal, Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas, Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Posisi Kontrol, Keyakinan Kelas , dan Segitiga Restitusi. Diseminasi Budaya Positif ini dilaksanakan dengan tujuan agar saya dan semua peserta bisa memahami dan menerapkan materi yang ada untuk mewujudkan Budaya Positif di Sekolah , yang diawali dengan pembuaatan dan penerapan keyakinan kelas yang memuat nilai-nilai kebajikan universal yang telah disepakati dengan siswa dan penerapan segitiga restitusi dalam penyelesaain masalah siswa.

Peserta sangat antusias menyimak materi yang dipaparkan  dan berpartisipasi dalam kegiatan.

7.     HASIL DARI AKSI NYATA

Desiminasi Budaya Positif yang merupakan rangkaian aksi nyata dari modul 1.4 , membuat pendidik dan tenaga kependidikan semakin paham akan pentingnya penerapan budaya positif di sekolah dengan membuat keyakinan kelas dan penerapan segitiga restitusi. Setelah mengikuti desiminasi budaya positif diharapkan para pendidik bisa mengimplementasikan apa yang didapatkan kedalam kelasnya masing-masing.

8.     DOKUMENTASI

·       Tautan Daftar Hadir Desiminasi

https://drive.google.com/file/d/1nc9L2OrhZbuJYDCMaWsy9xA7Tlh1Q1lp/view?usp=share_link

·       Tautan Dokumentasi Aksi Nyata Budaya Positif

https://drive.google.com/file/d/1aO9psQJQ8NFNoFtxN7OS13gCjw2Nv4fE/view?usp=share_link

https://docs.google.com/document/d/1sNbd0CcmHqAxJBDtrxBJQCr-xWEyO3gJ/edit?usp=share_link&ouid=112897613029366579223&rtpof=true&sd=true

.Tautan Video Diseminasi Budaya Positif 

https://youtu.be/FtbS5Olr4kM 

.

    

Senin, 23 Januari 2023

Keyakinan Kelas

 Keyakinan kelas merupakan nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati  dan dilaksanakan bersama.